Akhwat sejati Yang Hilang

Duhai akhwat idaman, dimanakah kau kini berada? Aneh, mengapa kini aku terlalu sering menemukanmu dimana-mana, apakah kau tak lagi menjadi idaman para pengidam kesucian, tak lagi special, bak bidadari syurga yang hadir di bumi, tak pernah tersentuh jin dan manusia.

Tak kubayang, akhwatku hilang, tak lekang, dimakan jaman yang garang. Dulu kau tak terlihat, tapi aku tak perlu mencari-cari dirimu. Karena aku yakin kau ada, seperti keyakinanku beriman kepada yang ghoib. Semakin ghoib, semakin indah, semakin beriman. Wuih. Subahanallah.

Tapi kini kau tak lagi ghoib, kau begitu menyebar, kau begitu visual, kau begitu obral, sehingga justru aku kehilanganmu di antara kerumunanmu. Terlihat tapi tak terlihat, tak terlihat justru terlihat.

Duhai akhwatku, yang cantik menawan iman. Ketahuilah bahwa semakin ghoib dirimu maka semakin besar energi dirimu, sehingga semakin besar kualitas keakhwatanmu, maka semakin aku merindukanmu. Kami menyayangimu. Sayang sekali jika kau tak menyayangi dirimu sendiri lagi; dalam kekhawatiranmu yang berlebihan pada Tuhan.

Ku tahu kau berhijab dalam hizibmu. Tapi mengapa harus kau lupakan inti perjuanganmu, apakah karena hizibmu tidak lagi tegas padamu. Apakah identitasmu harus bergantung pada identitas hizibmu yang mulai teragu?

Ku yakin, kau tahu bahwa kau bagai perhiasan di mata ikhwan atau kawan. Dan karakter dari perhiasan adalah butuhnya sebuah atau banyak perhatian. Yang memperhatikan nikmat, yang diperhatikan bahagia. Dan biasanya perhiasan eksklusif berkarakter : diam, tersembunyi, dijaga ketat, personal & privacy, dan hanya orang-orang yang sudah menunaikan akad “jual beli” yang boleh memakainya. Kecuali perhiasan murahan, tak perlu akad spesial pun sudah bisa dipakai siapapun …. lalu menjadi manusia terbuang…na’udzubillahi min dzalik.

Duhai akhwat budiman kekasih ikhwan beriman, perhatikanlah bahwa kau adalah perhiasan terindah. Bisakah kau bayangkan, bahwa perhiasan itu “diam”nya saja sudah indah dan menggoda. Maka apa yang terjadi jika engkau pun bergerak – kesana kemari- sehingga mata ikhwan memandangmu, sengaja tidak sengaja, sebab syaitan itu cerdas dan waras. Sedangkan ikhwan itu cerdas tapi terbatas. Karena ikhwan itu terbatas, maka kau harus membatasi diri dari pandangannya, agar syaitan usahanya pun terbatas menggoda manusia beriman, akhwat dan ikhwan.

Kuharap kau lebih banyak diam yang penuh gerakan, daripada gerakan yang membuat ikhwan terdiam. Pahamkah maksudku? Kau begitu indah untuk tidak diperhatikan, perhiasan itu begitu banyak yang memperhatikan, kadang saling bersaing antara satu perhaiasan dengan perhiasan lainnya, bersaing untuk diperhatikan… tentu saja karena adanya perhatian. Perhatian hadir karena adanya sumber perhatian dan adanya yang memperhatikan.

Fokus dakwah pun kadang berubah, bahasan bab menikah dan poligami lebih menjadi perhatian daripada bagaimana cara memperjuangkan dakwah ini, dan mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah, Ilahi Robbi?

Duhai akhwat, kau bukan syahwat; ku tak menyalahkanmu, tapi marilah mulai hari ini sama-sama kita mengambil porsi yang tidak melampaui suci. Sebab akhwat itu wanita, dan wanita itu makhluk indah sejati yang penuh perasaan, maka perlu diberikan banyak batasan. Agar perasaannya tidak meluap dan tumpah di sembarang nyawa. Jika satu atau dua batasan sudah mulai dianggap tak membatasi, maka berkhawatir dirilah jika engkau kesulitan mengontrol perasaanmu yang agung itu….

Wahai akhwat sejati, bukanlah karena cantikmu engkau diperhatikan, tapi karena diperhatikanlah engkau menjadi cantik. Berterimakasihlah kepada orang-orang yang memperhatikanmu, dan bersyukurlah kepada Allah agar DIA tetap memperhatikanmu. Kalau Allah yang memperhatikanmu, maka para ikhwan beriman pun insya Allah tak sungkan tuk memperhatikanmu. Tapi kalau perhatian manusia yang engkau kejar, maka kemanakah kau tempatkan perhatian Tuhanmu, dari hatimu yang agung, wahai calon ibu, wanita yang paling perhatian….dan butuh perhatian. Harus diperhatikan.

"Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap". { Q.S. Al-Insyiroh (94) : 8}
(repost from inbox ta'aruf comuniti )

Shalat Berjamaah adalah Kekayaan Sejati

Assalamu'alaikum wr. wb.

Pernahkah disadari bahwa sebenarnya saat ini kita dalam keadaan paling bahaya karena "miskin" ? Benar! Karena jika (sekali lagi JIKA) kita tidak shalat berjamaah di masjid, "Gaji" kita sangat kecil, hanya 1/27 atau 3,7% ...

Semoga kita tidak meninggal dunia dalam "Kemiskinan" itu...naudzubillah.
Inilah KEMISKINAN SEJATI, yang melanda mayoritas penduduk negeri ini... YANG MUNGKIN JUGA TENGAH MELANDA KITA SEMUA, BUKAN?
Kemiskinan sejati, penyebab SESAL & GENTAR di Yaumul Hisab.
Kemiskinan sejati, menyeret menuju puncak kesengsaraan di HAWIYAH !

"Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka
tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka
Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas" (QS Al Qariah : 8-11)

Renungkan: Rumah megah, mobil mewah, harta berlimpah tapi tidak
shalat berjamaah?! Inilah orang miskin sejati itu...

SHALAT BERJAMAAH PAHALANYA LEBIH TINGGI 27 DERAJAT DIBANDING SHALAT

SENDIRI (HR BUKHARI -MUSLIM). Raih segera "Kenaikan Gaji" 27x lipat
dengan shalat berjamaah di masjid! Shalat berjamaah adalah KEKAYAAN
SEJATI, kekayaan yang dibawa mati untuk kebahagiaan abadi. JADILAH
ORANG KAYA SEJATI !

FOR AKHWAT! Bagi yang pernah mendengar bahwa wanita lebih baik shalat di rumah, hal itu hanya berlaku jika dilakukan di awal waktu. Masalah yang berbahaya adalah, kebanyakan wanita yang shalat di rumah ternyata tidak shalat tepat waktu. Bahkan tidak sedikit yang cenderung untuk mengakhirkannya. Dalam hal ini, maka wanita harus shalat berjamaah di masjid demi menjaga shalat di awal waktu.

Selain itu, wanita juga punya peranan sangat penting dalam membangun kebiasaan shalat berjamaah bagi keluarganya. Sedangkan untuk laki-laki, diwajibkan untuk shalat berjamaah di masjid. Bahkan untuk berjamaah di rumah pun itu tidak.

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya ingin rasanya aku menyuruh mengumpulkan kayu bakar hingga terkumpul, kemudian aku perintahkan sholat dan diadzankan buatnya, kemudian aku perintahkan seseorang untuk mengimami orang-orang itu, lalu aku mendatangi orang-orang yang tidak menghadiri sholat berjama'ah itu dan aku bakar rumah mereka. Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya salah seorang di antara mereka tahu bahwa ia akan mendapatkan tulang berdaging gemuk atau tulang paha yang baik niscaya ia akan hadir (berjamaah) dalam sholat Isya' itu.
(Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Bukhari)

Wallahua’lam bishshawab..

Mari menuju shalat sempurna!

Wassalam...

Dari maling list: SHALAT SEMPURNA

Menangkal Rasa Gelisah

Gelisah karena banyak masalah? gelisah karena cinta tak berbalas? gelisah karena tak bisa tampil oke and keren seperti teman-temanmu yang orang tuanya tajir/kaya? gelisah karena tampang cuma pas-pasan? gelisah karena uang saku dari ortu kurang, padahal semua kebutuhan sudah naik? dan kegelisahan-kegelisahan lain yang mungkin saja bisa menyergap dan menyentuh hatimu.. iya kan? coba deh ikuti tips-tips ini, semoga ngga gelisah lagi ya?

I. LURUSKAN IMAN

Saat kamu gelisah coba renungkan kembali keadaan jiwamu. Kamu akan menemukan bahwa ada hal yang kurang dalam keimananmu pada ALLAH. Memang apa hubungannya antara Iman dan gelisah? Baik, silahkan buka QS. An-Nahl : 97 yang artinya :

"Barang siapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."

Seorang yang beriman tak kan lepas dari yang namanya cobaan/ujian, tapi ujian tersebut dihadapi dengan kelapangan dada, kok bisa? Ya, karena orang yang beriman mengetahui arti dan makna kesabaran. Jika mereka menerima ujian dari ALLAH, mereka yakin bahwa ALLAH pasti memberi pahala yang lebih baik dari yang mereka kerjakan, iya kan? Sabar itu bukan berarti cuma bilang, sabar...sabar (sambil ngurut dada, tapi dalam hatinya menggerutu lho >> kayanya itu sih ungkapan keputusasaan, tak punya pengharapan dan pahala dari ALLAH SWT).

Lihat juga sabda Nabi Muhammad SAW :

"Sungguh mempesona urusan orang yang beriman. Semua urusannya baik, dan hal itu tidak dimiliki oleh siapapun selain orang beriman. Jika mendapat kesenangan ia bersyukur, maka hal itu menjadi baik baginya. Dan jika dilanda kesusahan ia bersabar, maka hal itu menjadi baik baginya." (HR Muslim).

Jika kamu masih gelisah, teruslah perbaiki hubunganmu dengan ALLAH. Perkuat lagi keimanan dengan terus mempelajari dan mengamalkan Al-Qur'an dan sabda Nabi SAW.


II. BERBUAT BAIK SAJA

Huuuh, aku memberinya susu tapi ia malah membalasnya dengan air tuba... pastinya hatimu sakit and cekot-cekot, kecewa, dongkol, geram, dan sejenisnya (campur aduk dah..) karena kebaikan kita dibalas dengan keburukan/kejahatan, iya kan?

Supaya hatimu ngga gelisah, makanya tekadkan dalam hati sejak awal untuk berbuat baik kepada siapa pun, kapan pun, dimana pun tanpa mengenal pamrih. Dan jangan menunggu ucapan terima kasih dari orang yang telah kita bantu atau siapa pun juga.

Dan ternyata Al-Qur'an punya solusinya lho.. lihat Surat Al-Ihsan : 9 yang artinya :

"Sesungguhnya kami memberi makan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan ALLAH, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih".

Jadi, tak penting orang lain mau membalas kebaikanmu atau tidak. Yang penting berbuat baik saja tanpa henti, dan hanya mengharap ridha ALLAH SWT. Percayalah kawan, hatimu tidak akan gelisah lagi...

Jazakumullah khairan katsir..

Semoga bermanfaat
sumber : ikhwah gaul

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls